Bonsai Gaya Bunjin: Penjelasan dan Contohnya
Bonsai Gaya Bunjin adalah bonsai yang mimiliki bentuk batang dengan ukuran kecil dan ranting yang ditumbuhi daun yang berkelok-kelok kearah bawah.
Apa itu Bonsai Gaya Bunjin?
Gaya pohon bonsai bunjin memiliki karakteristik alami karena dipengaruhi lokasi habitatnya. Umumnya bonsai gaya bunjin sering terlihat di pantai atau daerah di mana pohon-pohon lain telah mati atau ditebang yang pada akhirnya terjadi persaingan untuk mendapatkan cahaya matahari.
Penyebab inilah yang membuat bentuk batang pohon bunjin unik akibat proses adaptasi terhadap lingkungan.
Nama bonsai bunjin berasal dari frasa Jepang, bunjin-gi. Namun, bonsai gaya bunjin mengakar kuat dalam tradisi dan budaya China sehingga dikenal juga sebagai gaya literati.
Dalam sebuah buku China tentang bonsai – Penjing: Worlds of Wonderment, secara umum mengakui bahwa Ahli Qingyuan Zhao mendeskripsikan 4 konsep yang dipercayai merepresentasikan kualitas dan perasaan pohon bonsai, yakni:
- Gugao: keacuhan
- Jianjie: kekurangan
- Ya: elegan
- Pingdan: kesederhanaan
Bentuk bonsai bunjin dalam sebuah pertunjukkan umumnya mengikuti prinsip estetika yang ditetapkan berdasarkan lukisan literati yang pertama kali muncul selama masa Dinasti Song (960 – 1279 M).
Begitu banyak macam gaya pohon bonsai yang dapat dieksplorasi. Pohon bonsai gaya bunjin juga dikenal memiliki berbagai macam kisah meskipun pada umumnya terlihat seperti pohon yang didapatkan dari alam liar.
Deskripsi mengenai sejarah dan filosofi bonsai gaya bunjin terekam dalam buku yang ditulis oleh John Naka yang bertajuk “Bonsai Techniques.”
Beberapa cuplikan kisah dalam bukunya:
“The Bunjin style of bonsai is so free that it seems to violate all the principles of bonsai form.
The indefinite style has no specific form and is difficult to describe, however its confirmation is simple, yet very expressive.”
“No doubt its most obvious characteristics are those shapes formed by old age and extreme weather conditions.”
– John Naka
Contoh Gaya Bonsai Bunjin
